Barangkali ini bukan pelajaran yang baik, tapi dengarkanlah baik-baik—
Jika
kau mendapati dirimu cepat menyerah sekaligus inkonsisten dengan
sejumlah tekad dan cita-cita yang sudah kau pancangkan di awal
perjalanan: Belajarlah menjadi sombong! Bukankah orang sombong selalu punya cukup alasan dalam hidupnya untuk bisa membuktikan semua perkataannya?
Percayalah,
manusia akan mencaci-maki kesombongan-kesombongan yang tidak terbukti,
tetapi terhadap kesombongan-kesombongan yang bisa dibuktikan: Mereka
akan memberikan permakluman. Jadilah orang sombong yang baik: Tersebab
sejatinya kesombongan sepenuhnya merupakan hak Tuhan, maka pinjamlah
sebentar, lalu bekerjalah sungguh-sungguh untuk sampai pada pengertian
bahwa kesombongan yang tak dibuktikan jauh lebih hina dan lebih kerdil
daripada kekalahan manapun. Dan jangan lupa berdoa: Semoga Tuhan lebih menyayangi orang sombong yang bersungguh-sungguh daripada seorang rendah hati yang pemalas...
Barangkali ini bukan pelajaran yang baik, tapi dengarkanlah baik-baik—
Jika kau mendapati dirimu terlanjur jadi penakut yang selalu ragu tentang segala sesuatu: Belajarlah menjadi sombong! Sebab orang sombong selalu punya kemampuan untuk mengkonversikan sejumlah kelemahan menjadi keyakinan-keyakinan.
Barangkali ini bukan pelajaran yang baik, tapi dengarkanlah baik-baik—
Jika
kau merasa dunia terlanjur disesaki kesombongan, tak usah menjadi
kecil! Tak usah lari ke gunung, atau ke hutan, atau ke pantai untuk
bersembunyi. Tampillah di tempat terang, tunjukkan dirimu pada sebanyak
mungkin orang, inilah saatnya untuk menjadi sombong: Jadilah manusia yang memiliki imajinasi yang lebih besar dari dirinya sendiri, lalu buktikan!
...
Demikianlah kita akan menemu kesadaran baru, juga pelajaran baik yang
jarang kita dengarkan baik-baik, seperti perkataan Maulana: Ah, bukankah menjadi sombong di hadapan [zaman] yang sombong adalah sedekah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silakan yang mau komen :)